Percaya atau
engga, kadang memang suka percaya sama ramalan. Entah itu ramalan tentang masa
depan, sifat, dan teman sepermainannya. Sebenernya sih itu dosa dalam agama gue
tapi kalo cuma buat having fun supaya bisa lebih baik lagi gue rasa gapapa.
Emang sih banyak yang bilang percaya ramalan itu istilah kata sama aja kaya
musyrik, mengubah takdir yang udah ditentuin. Ngomongin soal ramalan,
jadi inget pas gue diramal sama adek kelas gue tentang gimana nanti karir gue
kedepannya. Pertama, gue nanya berapa persen gue bisa tembus kedokteran, entah
kenapa dia langsung jawab 67% yah bisa dibilang itu angka yang cukup lumayan
melebihi 50% tapi memang jujur minat gue sama sekali ga tertuju kesitu. Kedua,
Bacit juga nanya soal hubungan gue sama dia, angka 77% itu bisa dibilang
lumayan lah ya dan semoga yang 33% sisa dari perjalan cinta gue sama Bacit.
EYA...................... Biar komplit jadi 100% hihi.Pernah juga gua diramal
sama Hafiyyan, entah dia belajar ilmu ramal darimana kok bisa ya mengira-ngira.
Pertama tentang keuangan, dia bilang pemasukan gue itu agak sedikit tapi banyak
berdatangan dan pengeluaran gue banyak tapi kedepannya udah mulai jarang. Kedua
tentang asmara, menurut garis tangan gue hubungan asmara gue itu akan ada titik
temu dimana bisa terjadi konflik (entah itu apa) tapi ga bikin gue putus
hubungan buat ngejalaninnya. Ketiga tentang kesehatan, memang sih gue itu
jarang sakit dan kalopun udah sakit biasanya cuma sakit kecil (pusing, batuk,
pilek, dll) tebakan ramalan ini hampir bener malah menuju bener tapi
percaya atau engga tergantung masing-masing orang. Yang lucu Bacit diramal sama
temennya pake kartu remi. Dan katanya kartu yang dia pilih gatau kenapa bisa
kebetulan cocok. As merah (ibarat hati gue) dan As sekop (ibarat hati
Bacit), Queen merah&Jack sekop. Arti dari kartu-kartu ini kalo hati
masing-masing itu udah saling nyatu, istilah kata tuh klop banget! Menurut gue,
ramalan yang baik-baik ga ada salahnya dong diaminin biar jadi kenyataan. Tapi
ga boleh juga terlampau percaya sampe-sampe bisa ngeubah gaya hidup lo sendiri.
February 27, 2012
February 14, 2012
Valentine
Hari Valentine/Valentine's Day/Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan. Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido/Cupid bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
So? Bagaimana dengan anda sendiri? Apakah
masih rutin merayakan Valentine's Day pada setiap tanggal 14 Februari? Menurut
saya hal ini sangat tidak perlu, karena tidak hanya pada setiap tanggal 14
Februari kita bisa berbagi rasa kasih sayang terhadap sesama namun disetiap
harinya pun kita bisa berbagi rasa kasih sayang.
Subscribe to:
Posts (Atom)